Taukah anda? PERSIK pernah menjadi tim “RAKSASA” sepakbola nasional?
Sesa’at setelah kepengurusan ditangani Walikota H. A.
Maschut pada 1999, Persik menunjukkan perubahan luar biasa. Tim ini bahkan
langsung menjelma menjadi "raksasa" sepakbola nasional. Mengawali
debutnya di pentas divisi I pada musim 2000/01, setelah tampil sebagai juara
divisi II pada musim sebelumnya, Persik terus menggebrak pentas sepakbola
nasional dengan prestasi.
Hanya tiga musim meniti kompetisi di level kedua itu, Persik melaju ke divisi utama juga dengan predikat juara divisi I pada musim 2002. Tampil sebagai pendatang baru di pentas "nomor wahid" kompetisi sepakbola nasional, Persik bertekad tidak sekedar numpang lewat. Itu dibuktikan dengan melakukan persiapan yang cukup serius. Baik dari segi materi pemain maupun finansial.
Usaha keras Persik di bawah komando manajer Iwan Budianto rupanya berhasil, setelah Piala Presiden yang menjadi lambang supermasi tertinggi sepakbola nasional berhasil mereka boyong, di musim pertama tampil di divisi utama. Sejak saat itu Persik langsung menjelma menjadi tim papan atas, karena mampu mengandaskan ambisi tim-tim papan atas yang punya nama besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar.
Hebatnya lagi, prestasi itu kembali mereka raih pada musim 2006, setelah menghentikan perlawanan PSIS Semarang 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Manahan, Solo. Piala Presiden pun kembali berlabuh di Kota Kediri. Satu prestasi yang terbilang luar biasa bagi tim pendatang baru, dengan sukses menjadi juara sebanyak dua kali hanya dalam kurun waktu empat tahun menembus divisi utama.

Hanya tiga musim meniti kompetisi di level kedua itu, Persik melaju ke divisi utama juga dengan predikat juara divisi I pada musim 2002. Tampil sebagai pendatang baru di pentas "nomor wahid" kompetisi sepakbola nasional, Persik bertekad tidak sekedar numpang lewat. Itu dibuktikan dengan melakukan persiapan yang cukup serius. Baik dari segi materi pemain maupun finansial.
Usaha keras Persik di bawah komando manajer Iwan Budianto rupanya berhasil, setelah Piala Presiden yang menjadi lambang supermasi tertinggi sepakbola nasional berhasil mereka boyong, di musim pertama tampil di divisi utama. Sejak saat itu Persik langsung menjelma menjadi tim papan atas, karena mampu mengandaskan ambisi tim-tim papan atas yang punya nama besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar.
Hebatnya lagi, prestasi itu kembali mereka raih pada musim 2006, setelah menghentikan perlawanan PSIS Semarang 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Manahan, Solo. Piala Presiden pun kembali berlabuh di Kota Kediri. Satu prestasi yang terbilang luar biasa bagi tim pendatang baru, dengan sukses menjadi juara sebanyak dua kali hanya dalam kurun waktu empat tahun menembus divisi utama.
WAAAAW betapa luar biasanya bukan? Presatasi-prestasi yang
sudah pernah di raih oleh persik, bahkan persik pernah mendapat julukan tim raksasa pesepakbola nasional yang
terkenal dengan istilah Vini, Vidi, Vici yang artinya, Datang, Bertanding dan
Juara.